Pengurus Yayasan Pembangunan Al Islam Banjar Negeri menyadari bahwa mengikuti tradisi ulama-ulama NU adalah wujud dari kecintaannya pada ilmu para Ulama Nusantara. Untuk itu Bidang Pondok Pesantren mengadakan rutinan setiap minggu pahing dengan siklus 35 hari sekali.
Pada umumnya, kyai-kyai telah terlebih dahulu mengadakan tradisi ngaji selapanan. Ada yang memilih hari sabtu pahing, malam minggu pon dan lain sebagainya. Kyai – kyai NU khususnya didaerah dan de kampung kampung sering kali mengagendakan pengajian dengan menamakan pengajian selapanan memakai hari hitungan jawa ini.
Biasanya, ngaji selapanan ini di kemas secara baik acara mulai dari hadiyah fatihah bagi arwah leluhur, Guru-Guru, kyai-kyai, dilanjutkan dengan bacaan tahlil, istighosah, serta yang terakhir dan puncak acara, yakni mauidzhoh hasanah. Hal ini tidak lain dan tidak bukan tujuannya agar si’ar ilmu dan islam terus menggema bagi jamaah dan masyarakat. Ngaji selapanan juga menjadi ajang silaturrahmi bagi jamaah yang mungkin sudah agak lama tidak bertemu, ada juga hikmahnya buat nambah ilmu, dan lain sebagainya.